IKLAN

header ads

KARAKTER ANAK DENGAN ORANG TUA

Karakteristik setiap manusia identik dengan kedua orang tuanya. Ada pepatah yang mengatakan; "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Itulah pepatah yang mengatakan bahwa sejatinya gambarang anak itu tidak jauh beda dengan orang tuanya. Adapun apabila ia berbeda dengan orang tuanya. Pasti ada beberapa hal yang mencampurinya.

Simpel pemahaman kita, apabila buah itu jatuh diatas air sungai. Maka kita tidak tahu dari mana datangnya buah itu. Dari pohon mana pula asal buah itu. Manis atau asam, itu tergantung dengan buah yang itu jatuh dengan keadaan masak atau masih mentah. Sejatinya kita sudah banyak mendapatkan penjelasan terkait pepatan diatas tadi. Namun, apa salahnya saya akan jelaskan dengan pemahaman lain yang lebih mudah. Mudah disini saya akan ubah dengan bentuk cerita.

Anak adalah buah hati titipan tuhan kepada orang tua. Orang tua yang mendapatkan titiapan inipun harus bertanggung jawab atas titipan ini, sebutlah amanah. Diantaranya mendidik, menafkahi dan me yang lainnya juga. Sangat ironis sekali apabila kita sering melihat anak dengan kepribadian yang sangat ugal-ugalan. Tentu tanpa kita sadari pun, kita akan menghela dada. Timbul pertanyaan pula, apa yang sejatinya orang tua mereka kerjakan? sampai-sampai anak ini begini dan begitu. Itulah reaksi spontan naluri kita.

Namun juga kita tentu sadari, ada pula anak yang begitu hebat dalam bidang yang ia tekuni. Taruhlah dalam bidang seni; menyanyi, melukis, dan lain sebagainya. Tidak kaget lagi, apabila kita melihat kebelakang latar belakang orang tuanya. Tidak jauh dari apa yang sejatinya anak itu kerjakan.

Simpel kata, Ini adalah bukti bagaimana kita mampu mengarahkan anak itu dengan baik. Baik dalam arti tentu tidak menimbulkan sebuah kesenjangan antara anak dan orang tua. Namun apabila ada hal yang harus menjadi patokan. Taruhlah ketegasan dalam mendidik dan berprinsip dalam mengarahkan anak. Itupun patut menjadi landasan kala kita aplikasikan kepada anak.

Terpenting lagi, orang tua yang benar-benar memiliki naluri kuat pada anaklah. Sejatinya mereka yang dapat mudah mengarahkan setiap langkah anak, kemana pun ia hendak melangkah. Karena, tipikal setiap anak tentu tidak dapat seluruhnya memiliki kekuatan fikir dan daya tangkap yang kuat untuk berkreasi. Intinya, kita memahami apa yang anak harapkan, serta diimbangi dengan kepekaan naluri orang tua pada anaklah. Menjadikan apapun yang hendak dilakukan anak dapat terselesaikan.

Hubungan antara pembukaan diatas, Orang tua adalah pohon. Anak adalah buah. Masak, Mentah bahkan busukkah buah itu. Semua terkait bagaimana pohon ini mulanya mengolah. Ia mendapati pupuk yang cukup kah? dimana pupuk ini mungkin ilmu, kedewasaan, atau lainnya orang tua. Akhir kata, semoga tulisan terkait anak dan orang tua ini bermanfaat. Selamat membaca.

Post a Comment

0 Comments