IKLAN

header ads

CARA BELAJAR EFEKTIF PRA UJIAN BAGI ANAK INDONESIA

Iseng tadi 31/10 bermain twitter dengan saudara yang jauh di Jawa Timur (saya di Jawa Tengah). Beberapa kali ia lontarkan ucapan ke murid-murid yang sedang ujian dengan seksama di Twitter. Satu dua kali twit dia mungkin tidak menjadi hal penting. Tapi jarang-jarang dia posting sering timbul di timeline dan mengundang keinginanku untuk mention twit dia. Ternyata ucapan dia pada muridnya ia posting yang patut saya usilin ini memang sengaja ia posting agar pembaca menyadari akan beberapa hal.

Bejalar Lebih Penting dengan Kesadaran

Diantara lain yaitu tentang kedisiplinan. Kedisiplinan Masyarakat Indonesia sendiri (kata saudaraku) memang membutuhkan banyak cara tanpa sengaja. Salah satunya membuat orang membaca twit dia dan merasa tersindir atas twitternya. Bukan menyindir sengaja ingin menyakiti hati pembaca. Bukan. Akan tetapi, mencoba dengan cara halus dengan memberi kesadaran akan hati pembaca. Bahwa kebenaran tulisan hanyalah sebuah ungkapan. Tidak bermaksud untuk melecehkan ataupun lainnya. Kalau saja tulisan itu menjadi persoalan karena tersinggung. Hanya persoalan pemahaman saja yang harus kita tekankan.

Disadari atau tidak. Terkadang cara yang nyata dengan ucapan bahkan larangan, era dewasa ini sangat kurang tepat pengaplikasiannya. Karena kunci sukses memang terletak pada dimana kita mampu melebur untuk mengetahui cara tepat untuk bersosial.

Kembali pada CARA BELAJAR EFEKTIF. Saudara saya sedikit mengucap terkait cara jitu belajar. Diantaranya yaitu:
1. Karena ujian sebagai penentu. Murid diberikan sedikit kisi-kisi kemungkinan pertanyaan yang hendak muncul dalam ujian nanti.
2. Murid diberikan waktu seluas-luasnya di rumah membelajari ulang catatan. Dengan bantuan Orang tua atau Guru lesnya. Terpenting lagi, peran orang tua sangat dibutuhkan disini.
3. Murid diberi waktu sejenak, paling tidak 30 menit sebelum kertas pertanyaan ujian dibagian. Untuk membaca ulang catatan para murid terkait mata pelajaran yang diujikan.
4. Mengasah kedisiplinan, waktu habis kesempatan membaca habis. Sudahi dengan lekas dengan meminta tolong murid pastikan tidak ada catatan dibangku. Apabila perlu, tas murid beserta isi dikumpulkan di meja guru.
5. Pastikan waktu menjadi penting sebagai limitasi murid kerjakan tugasnya dengan lekas.
6. Murid selalu perhatikan apapun yang menjadi kewajibannya ketika melihat murid berlaku kurang tepat. Bahkan jika perlu tindakan terhadap hal yang murid kerjakan secara mencurigakan, diterapkan dengan bijaksana dan mendidik.


Demikian sedikit hal yang dapat saya tangkap dari ulasan saudara saya dalam percakapan twitter. Tidak menjadi persoalan pelik, ketika kita juga belajar bersama. Terlebih mereka yang memiliki anak dan murid. Tentu menjadi kewajiban bagi kita untuk saling berbagi dan mencoba sama-sama belajara. 


Tulisan singkat ini merupakan ketikan simpel atas ulasan saudara. Bukan untuk menggurui, karena saya juga masih belajar terkait hal diatas. Pada intinya, sebuah hal penting bagi kita, memahami karakter anak didik adalah kunci utamanya.

Wajar apabila saudara saya mengatakan hal seperti diatas. Karena realita kebanyakan anak Indonesia memiliki kesamaan kebiasaan dan karakter. Tentu tidak mungkin jauh dari solusi yang diutarakan saudara saya dalam tulisan diatas. Semoga bermafaat. Salam blogging.

Post a Comment

0 Comments