IKLAN

header ads

AKU DAN HOBI BIDAKKU ~ INDONESIA

Nama saya Desi Nur Fitriyah. Saya adalah anak pertama dari ayah dan ibu yang sangat menyayangi saya. Saya adalah dua bersaudara. Adik saya masih sekolah di Sekolah Dasar. Jadi, total keseluruhan keluarga saya adalah empat orang. Ayah sebagai kepala keluarga. Ibu sebagai Ibu Rumah Tangga. Saya dan Adik saya sebagai anak yang berbakti kepada mereka.

Banyak orang mengakui, saya adalah anak yang cukup aktif dalam belajar. Keseharian belajar saya adalah membaca buku pelajaran. Mungkin diantara teman-teman saya, sering belajar pelajaran esok guna persiapan. Namun sering saya mempersiapkan pelajaran saya jauh dari jam pelajaran yang saya hadapi. Karena saya menyadari, masih ada hobi debelakang saya yang saya gemari.

Hobi saya tersebut adalah catur. Hobi catur ini bermula dari seringnya ayah saya bermain. Ayah sering bermain catur dengan teman-temannya, tetangga dan bahkan saudara. Sampai pada suatu hari, saya yang masih kecil itu memahami jadwal ayah bermain catur dengan lawannya. Ayah sering memulai permainannya tepat selesai solat isya’. Sambil menunggu malam dan melihat bola. Ayah saya sering bermain catur dan mengalahkan lawan-lawannya.

Setelah saya beranjak dewasa. Saya merasa penasaran dengan hobi ayah yang kemudian menjadi hobi saya juga. Saya melihat setiap permainan ayah, dari pion sampai raja catur berjalan saya fahami langkah-langkahnya. Hanya bermodalkan melihat setiap hari, saya memahami setiap langkah dari bidak catur yang ada pada papan hitam putih itu.

Desi kecil yang masih sekolah dasar sudah sedikit demi sedikit memberanikan diri mengajak ayah bermain. Langkah demi langkah catur dijalankan. Namun masih saja sering salah dan ayah tercinta membenarkannya. Seringkali dalam permainan catur itu, saya sering dikalahkan oleh ayah. Walaupun saya sudah memahami setiap langkah dari bidak catur, secara ayah adalah pemain handal diantara lawannya.

Tidak ingin semudah itu dikalahkan oleh ayah. Saya memberanikan diri untuk lebih memahami permainan catur yang menarik ini. Bermodalkan selalu menemani ayah bermain catur hamper setiap malam, akhirnya saya sedikit demi sedikit memahami permainan catur yang akhirnya menjadi hobi saya ini. Ternyata bukan hanya memahami bagaimana cara menjalankan bidak catur saja. Akan tetapi juga memahami bagaimana kita bertahan dan menyerang lawan dan sesekali memahami cara bermain lawan, adalah cara saya memenangkan pertandingan.

Saya masuk sekolah menengah pertama. Suatu hari, desa saya mengadakan lomba catur tingkat desa. Hadiah pun lumayan menarik yaitu kipas angin. Tentu ini menjadi semangat tersendiri saya untuk mengikuti lomba catur dan memenangkan lomba, hadiah ada di genggaman. Namun anehnya, dalam perlombaan catur ini diperuntukkan untuk umum dan tidak dibatasi umur. Tentu saya cukup kaget ketika mendengarnya. Namun dengan tekat yang saya bawa. Saya akhirnya dapat melampaui pertandingan demi pertandingan catur tingkat desa sebagai pemenang.

Bermula dari pengalaman bertanding ini, ayah mengikutkan saya pada salah satu club catur Surabaya. Hingga sekarang ini, saya telah mendapatkan pengalaman bertanding tingkat bawah sampai tingkat internasional. Bermula dari penasaran dan tidak berhenti belajar. Saya mendapatkan bermacam-macam pengalaman hidup dari hobi saya. Sudah banyak pula piala yang telah saya menangkan dari lomba catur local sampai internasional. Berkat ayah, saya menemukan hobi yang membawa saya menjadi salah satu pecatur muda yang paling tangguh di Indonesia. Terima kasih ayah. Engkau membantuku menemukan hobiku. Sekaligus menjadikanku pecatur muda Indonesia tertangguh.

Post a Comment

0 Comments