IKLAN

header ads

LEGENDA JAKA TARUB & GUNUNG BAGUS YOGYAKARTA

Pict By: Wisnutri.Deviantart.Com
Salam Blogging. Setelah sebelumnya mengulas tentang Rangking Alexa.Com. Saat ini penulis ingin merefresh Blog Kurungan Celotehan dengan kisah dalam negeri. Legenda Jaka Tarub menjadi tema penulis saat ini, mungkin dapat membantu refreshing seni menulis penulis, khususnya. Refreshing gaya membaca saudara pembaca, pada umumnya. Bukan sok menggurui, tapi kita sebagai manusia saja butuh refreshing. Tentu membaca juga menurut penulis membutuhkan refreshing Dong! Hehe

Siapa yang tidak mengenal Jaka Tarub. Jaka Tarub adalah sosok legendaris tanah jawa yang sangat terkenal akan kedermawanan, kebaik hatian dan human sosialnya pada masyarakat sekitar. Sudah banyak legenda yang terceritakan di telinga masyarakat Indonesia terkait dirinya.

Jaka Tarub yang dikenal memiliki istri bidadari yang cantik ini, penulis akan ceritakan kisahnya. Sedikit banyak cerita ini penulis dapat dari memperhatikan dan membaca kisah Gunung Bagus Yogyakarta. Karena Jaka Tarub dan Gunung Bagus memiliki keterkaitan kuat dalam penamaannya.

Pada suatu hari, ada seorang ibu yang ditinggal (meninggal) Suaminya. Ibu tersebut tidak memiliki anak bahkan saudara. Tetapi Ibu tersebut ingin memiliki seorang anak. Suatu ketika, datanglah seorang pendakwah dari tanah nan jauh dari daerah Ibu tersebut. Pendakwah itu membawa seorang anak yang ditaruh diatas kain putih, tepat diatas makam sang suami.

Dikagetkannya Ibu itu dengan adanya anak diatas makam suaminya. Kemudian Ibu itu menggendong anak tersebut. Datanglah seorang pendakwah tadi dan mengatakan; rawatlah anak itu, kelak ia dan keturunannya akan memiliki pengaruh besar di tanah Jawa ini. Tidak lama kemudian, pendakwah tersebut pamit pergi. Diasuhlah anak itu oleh ibu tersebut dengan kasih sayang.

Ialah Jaka Tarub. Anak yang diasuh Ibu tersebut bertambah dewasa. Jaka Tarub yang memiliki kesenangan berburu burung itu sering menangkap burung. Pada suatu ketika, Jaka Tarub menangkap burung. Tetapi burung itu kabur ke tengah hutan dan Jaka Tarub pun mengejarnya.

Sesampainya di tengah hutan, Jaka Tarub bertemu dengan kakek yang memberikan alat berburu. Dengan mengusap kepala dan punggung Jaka Tarub, kakek itu memberikan alat [bahasa jawa: tulup ~ Seperti suling, tapi menembakkan peluru dengan ditiup] untuk memudahkannya berburu. Sepamitnya kakek tersebut darinya, Jaka Tarub kembali berburu mengejar burung tersebut dengan tulup tersebut.

Di tengah pencarian burung tersebut, Jaka Tarub menemukan sebuah telaga. Karena keletihan yang membebani Jaka Tarub, Ia berkehendak untuk istirahat sejenak dan meletakkan tulup itu disampingnya. Dengan harapan Ia nanti akan dapat kembali bugar ketika mengejar burung buruannya.

Sebangunnya Jaka Tarub dari istirahatnya, Ia hendak kembali berburu dengan tulup. Ia dikagetkan dengan adanya selendang putih tepat diatas tulup yang diberikan kakek tadi. Dengan penasaran Jaka Tarub ingin mencari siapa pemilik selendang putih itu. Tersentak Jaka Tarub mendengar sayup-sayup ramai suara dari telaga. Benar. Banyak wanita-wanita cantik yang sedang mandi di telaga tersebut, yang akhirnya gemetaran dan menciutkan nyali Jaka Tarub untuk menanyakan pemilik selendang putih tersebut.

Kembalilah Jaka Tarub ke rumahnya membawa selendang itu dan menyimpannya di tempat makannannya. Menimbang-nimbang apa yang Ia lakukan, Jaka Tarub akhirnya kembali ke telaga tersebut membawa pakaian ibunya.

Sesampainya di telaga itu, Jaka Tarub mendengar dan melihat satu diantara wanita-wanita tadi menangis. Ia meminta tolong untuk temukan selendang putihnya, sedangkan selendang putih itu sudah dibawa Jaka Tarub untuk disimpan. 

"Siapa yang dapat menemukan selendangku. Apabila Ia wanita, Ia akan aku jadikan saudara. Apabila lelaki, akan aku jadikan seorang suami" Itulah yang wanita ucapkan dan menggugah mental Jaka Tarub. Ia akhirnya mendekati wanita tersebut, memberikan pakaian sambil berkata; "Pakailah pakaian ini, agar mampu menutupi tubuhmu." Sontak wanita cantik pemilik selendang putih itu berkata; "Perkenankan aku ikut denganmu". Jaka Tarub pun akhirnya mengiyakan keinginan wanita itu dan menikah.

Wanita itu adalah Dewi Nawangwulan. Istri dari Jaka Tarub ini akhirnya menganugrahi seorang anak cantik. Ia adalah Dewi Nawangsih. Kesempurnaan dan kebahagiaan yang Jaka Tarub dapat menjadikannya lebih hebat. Ia memiliki Ilmu Kedigjayaan yang akhirnya Ia diangkat sebagai ketua daerah setempat [sekarang; Gunung Bagus].

Namun dibalik kebahagiaan Jaka Tarub, tepat pada masa kecil Si Cantik Nawangsih. Mereka ditingalkan oleh Nawang Wulan. Karena kekecewaan Nawang Wulan terhadap Jaka Tarub, setelah Ia mengetahui bahwa yang membawa selendang putihnya adalah Jaka Tarub.

Sepeninggalan Si Tubuh Harum Nawang Wulan istri Jaka Tarub. Jaka Tarub mengasuh Si Cantik Nawangsih sendirian sampai Ia dewasa. Tanpa meratapi apa yang telah terjadi pada dirinya. Tetap mengajarkan keilmuan agama kepada Si Cantik Nawangsih agar menjadi putri yang taat ibadahnya.

Suatu ketika, datanglah seorang utusan dari Kerajaan Majapahit. Ia adalah Bondan Gejawan. Putra Terakhir dari Raja Wijaya Majapahit. Ia diperintahkan untuk memberikan gelar kepada Jaka Tarub dengan gelar Ki Ageng Tarub.

Namun, setelah Bondan Gejawan menyampaikannya. Ia dilanda musibah penyakit kulit yang sangat memburuk, dimana akhirnya Ia tidak mampu kembali ke Majapahit sebelum sembuh. Dirawatlah Bondan Gejawan oleh Nawangsih dan sesembuhnya, mereka menikah.

Kecintaannya Jaka Tarub kepada Bondan Gejawan yang sebelumnya memeluk agama ayahnya Raja Wijaya. Beralih pada keyakinan Jaka Tarub, agama Islam. Jaka Tarub akhirnya mengabadikan Bagus pada Gunung yang sekarang ini sering disebut Gunung Bagus di Yogyakarta. Sebagai tanda, pernah terjadi sejarah yang sangat kuat pada penamaan Gunung Bagus tersebut.

Bukti lainnya, makam ketiganya [Jaka Tarub, Nawangsih dan Bondan Gejawan] saat ini bersemayam di ujung Gunung Bagus Yogyakarta. Dalam arti, ketiganya adalah orang-orang yang memiliki kemuliyaan tinggi. Tepat diperumpamakan, keberadaan makam mereka diatas Gunung Bagus Yogyakarta. Adalah cara mereka mengisyaratkan pada kita [orang-orang sekarang seperti penulis dan saudara pembaca] untuk memahami dan mempelajari makna dibalik semuanya.

Semoga sedikit Legenda Jaka Tarub Versi Gunung Bagus Yogyakarta yang penulis rangkum ini. Menjadikan tambahan rangkuman legenda tanah air yang mempunyai pesan kuat. Harapannya, pesan yang dapat diambil dari kisah diatas menjadikan kita lebih bijaksana menghadapi hidup.

Terima Kasih telah berkunjung dan membaca. Semoga bermanfaat. Salam Blogging.

Post a Comment

0 Comments